Menu Umum Pada Mixer
Gain
Disebut juga input level atau trim, biasa terdapat pada urutan paling atas dari setiap channel
mixing console. Fungsinya adalah untuk menentukan seberapa sensitive input yang kita
inginkan diterima oleh console. Apakah berupa signal mic atau berupa signal line (keyboard,
tape deck, dll). Tombol ini akan sangat membantu untuk mengatur signal yang akan masuk
ke console. Bila signal lemah, maka dapat dilakukan penambahan, bila terlalu kuat dapat
dikurangi. Contoh : untuk penyanyi yang suaranya lemah atau tidak memiliki power yang
baik, diperlukan penambahan gain yang lebih. Sedangkan untuk gebukan kick drum,
mungkin dilakukan dengan sedikit penambahan. Ini dilakukan agar menjaga setiap input
yang masuk ke mixer tetap optimal. Input gain yang terlalu besar akan menyebabkan
distorsi, sedangkan kalau terlalu lemah akan membutuhkan penambahan yang bila
berlebihan akan menyebabkan noise. Jadi input gain stage adalah hal yang paling penting
dan kritis, karena dari sinilah semua suara yang berkualitas dimulai. Makanya usahakanlah
untuk menjaga agar setiap input tetap clean dan clear sebisa mungkin. Sebab noise dan
distorsi yang diakibatkan dalam poin ini akan mengalir terus ke seluruh system dan
membuat seluruhnya jadi terganggu. Bila ternyata input gain sangat besar atau bahkan
terlalu besar sehigga setelah dikurangi juga masih saja terlalu kuat, maka untuk itu terdapat
switch PAD pada console yang fungsinya adalah untuk menurunkan gain input signal mulai –
20 sampai –30 db.
EQ pada channel
Pada setiap channel di mixing console selalu terdapat Equalizer Section. Fungsinya yaitu
sebagai pengatur tone untuk me-modifikasi suara yang masuk pada channel tersebut.
Umumnya sound engineer melakukan perubahan sound melalui EQ bertujuan dua : 1)untuk
merubah sound instrument menjadi sound yang lebih disukai. 2)untuk mengatasi frekuensi
dari input yang bermasalah, misalnya feedback, dengung, overtune, dll. Pengaturan yang
sangat mendasar dari EQ adalah berupa Low dan Hi, kemudian penambahan dan
pengurangan (boost/cut). Atau ada juga yang lebih kompleks dengan 4 jalur dengan fungsi
yang full parametric. Namun tak perduli seperti apa tipe EQ yang terdapat dalam console,
karena tetap dalam tujuan yang sama untuk membantu menemukan sound yang terbaik.
EQ yang fix
Yang dimaksud fix diatas adalah pada EQ tersebut tidak memiliki tombol untuk memilih
frekuensi yang akan disetting. Karena frekuensi yang akan “dikerjai” telah ditetapkan dari
pabrik. Pembagian frekuensi pada EQ jenis ini mirip dengan pembagian yang terdapat pada
crossover, hanya terdiri atas : • Low, dan hi-pada EQ 2way • Low, Mid dan Hi-pada EQ 3way
• Low, Low Mid, Hi mid dan Hi-pada EQ 4 way. Memutar tombol boost/cut akan memberi
pengaruh sampai 12 atau 15 db tergantung mixing console apa yang kita gunakan.
Keuntungan EQ yang fix adalah : harga yang relatif ekonomis, terhindar dari kesalahan
pmilihan frekuensi yang akan disetting. Kesalahan seperti ini bisa disebabkan oleh kurang
berpengalamannya sound engineer (penata suara), dan keuntungan yang terakhir adalah
hemat waktu dalam penyettingan. Namun ada juga kekurangannya seperti : kita tidak dapat
memilih frekuensi khusus yang kita inginkan. Karena semua frekuensi telah ditetapkan dari
pabriknya
.
Sweepable EQ
Biasa disebut Quasi Parametric atau Semi Parametric (bukan full parametric-karena tanpa
pengatur bandwidth). Pada EQ yang full parametric kita dapat melakukan pengaturan untuk
setiap parameternya. Apakah itu parameter frekuensi, bandwidth, ataupun parameter level.
EQ tipe ini mempunyai kemampuan set-up yang sangat fleksibel, dan biasanya menyediakan
pengontrolan mid-range dengan system EQ-3 atau 4 jalur. Cara kerja : Lakukan pemutaran
7
pada tombol freq untuk memilih freq yang akan diatur. Kemudian putar tombol boost/cut
untuk penambahan atau pengurangan pada frekuensi yang kita pilih tadi. Misalnya untuk
mengatur frekuensi low mid pada drum. Biarkan frekuensi lain tetap pada sound flat,
kemudian putar tombol boost/cut sampai habis ke kiri, atau pada posisi kira-kira jam 7.
Kemudian putar tombol frekuensi sampai sound yang terdengar boomy tadi terdengar
hilang. Setelah frekuensi yang dicari ketemu, lakukan pengaturan lagi pada tombol
boost/cut. Karena melakukan pemotongan yang terlalu ekstrm pada frekuensi low mid bisa
mengakibatkan sound yang terdengar “kosong”. Kita juga dapat melakukan pengaturan
untuk vokal pada frekuensi 3,5KHz saja tanpa mempengaruhi keseluruhan frekuensi Hi Mid
lainnya. Mixing console dengan pengaturan mid tunggal biasanya bisa dibeli dengan harga
yang lebih ekonomis, sementara mixing console versi lain yang dilengkapi dengan
pengaturan Low Mid dan Hi Mid agak lebih mahal. Ada juga model pengaturan Eq dengan
tombol Mid yang sebenarnya sama saja dengan tipe sebelumnya. Hanya saja tombol pemilih
frekuensi dan tombol cut/boost berada dalam satu tempat. Untuk frekuensi diatur oleh
tombol yang sebelah luar, sedang untuk boost atau cut dilakukan oleh tombol sebelah
dalam. Tipe ini juga sering terdapat pada mixing console yang full parametric Eq dengan
system 4 way. Desain seperti ini dilakukan oleh pabrik pembuatnya karena alasan
menghemat tempat. Desain sebuah mixing console juga merupakan
suatu hal yang penting dan menentukan
.
48v Phantom Power
Ada beberapa tipe
microphone
yang salah
satunya
adalah merupakan
mic condeser, mic jenis ini butuh
tenaga tambahan untuk membuatnya
bekerja. Untuk itulah tombol 48v phantom berfungsi yang bila
diaktifkan akan mengirim 48v DC ke microphone sebagai penyuplai tenaga,
atau juga ke DI Box aktif. Perhatikanlah baik-baik, karena pada beberapa mixing console
tidak terdapat switch phantom secara individual, melainkan hanya terdapat satu tombol saja
untuk mengaktifkan phantom bagi seluruh channel, maka periksalah terlebih dahulu, bila
semua kabel yang terkonek ke konsole adalah merupakan input balance, ini tidak akan
menimbulkan masalah. Tetapi bila salah satu atau beberapa diantaranya merupakan tidak
balance, maka ini akan menimbulkan masalah.
PAD
Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, tombol ini berfungsi untuk mengurangi gain
input dari 20 sampai 30db. Tombol ini bukan merupakan tombol putar yang bisa diatur
pengurangannya, melainkan tombol tekan. Bila tombol PAD ditekan gain input akan
berkurang antara 20 sampai 30db tergantung mixer (baca manual booknya). Dan bila anda
kurang teliti, ini akan menyebabkan mic jadi tidak terdengar karena pengurangan tersebut.
Jadi tombol PAD diperlukan hanya untuk signal yang overload. Dan itupun bila setelah
dikurangi pada tombol gain ternyata masih tetap terlalu kuat.
Reverse
Adalah untuk membalikan phase. Pada setiap masukan selalu terdiri minimal lebih dari satu
sambungan. Misalnya microphone yang dengan konektor XLR pasti terdapat tiga pin (pin1-
ground, pin2-hot/positif, pin3 cold/negatif). Bila salah satu pin terbalik (pin2 dan pin3), maka
suara yang dihasilkan akan berbeda. Ini sangat terasa bila terjadi pada channel kick drum.
Yang kalau pin berada pada posisi benar, maka pada saat kick dihentak, konus speaker akan
bergerak kedepan dan menghembuskan udara ke arah anda bukannya ke belakang. Sedang
kalau pin terbalik, konus akan bergerak ke belakang dan menghisap udara dari arah anda.
Untuk itulah tombol reverse berguna, yang bila diaktifkan akan membalik phase dari channel
8
(positif menjadi negatif). Ini juga berguna untuk kasus dua buah mic dengan posisi sangat
berdekatan sehingga terjadi canceling phase, yang akan mengakibatkan sound terdengar
hampa (dengan kehilangan suara rendahnya). Hal ini sering terjadi bila anda tidak teliti
terhadap semua plus minusnya kabel. Dan jangan cepat panik bila saat anda setting disuatu
tempat, anda mendengar nada rendah yang terlihat loyo, bisa terjadi dikarenakan
keterbalikan phase tersebut. Contoh sederhana : hubungkan output dari cd player ke mixing
console. Dan dengarkan suaranya dengan seksama. Kemudian tekanlah tombol reverse dari
salah satu channel. Dngarkan lagi suaranya. Pasti salah satunya lebih baik.
Mic / Line
Switch tekan ini untuk merubah sirkit gain control. Tergantung apakah yang menjadi input
adalah mic, effect return atau tape deck/CD. Pada banyak mixing console terdapat terminal
input yang terpisah antara mic dan line input pada channel yang sama. Input mic biasanya
menggunakan tipe konektor balans 3 pin XLR atau kadang biasa disebut jack Canon.
Sedangkan line input menggunakan jack seperti yang biasa dipakai jack gitar. Hal ini
memungkinkan untuk mencolokkan dua input yang berbeda dalam satu channel, dan switch
ini untuk mengaktifkan salah satu input yang kita inginkan diantara keduanya. Sebagai
contoh, anda dapat mencolokkan effect return dengan gain yang diset rendah pada mic
input kemudian mencolokkan lagi tape deck pada line input channel yang sama. Pada saat
band sedang show dan tape deck tidak dibutuhkan, anda tinggal men-switch tombol
tersebut pada posisi mic. Kemudian pada saat band telah selesai dan butuh playback musik
dari tape deck/CD, anda juga tinggal men-switchnya pada posisi line. Ini bisa dilakukan untuk
menghemat channel, khususnya apabila console yang digunakan tidak terlalu besar.
High Pass Filter
Akan memotong frekuensi rendah dari input yaitu dari 80 Hz ke bawah. Ini dapat diaktifkan
(IN) bila dari sumber suara tidak memproduksi suara dengan jangkauan frekuensi serendah
itu. Misalnya Hi-Hat, vokal, gitar (khususnya akustik). Namun tidak perlu diaktifkan (OUT)
terhadap channel drum (kick dan beberapa tom) dan bass gitar. Karena bila diaktifkan akan
mengakibatkan channel tersebut kehilangan frekuensi rendahnya.
EQ In/Out
Merupakan switch sederhana untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan section EQ pada
channel. Juga berguna untuk membandingkan sound yang telah di-EQ hanya dengan
menekan tombol tersebut bolak-balik.
Group Assigns
Disebut juga Subgroup Assigns, hanya terdapat pada mixing console yang memiliki group.
Misalkan pada mixing console tersebut tertulis 16/2 berarti 16 channel 2 output (L/R). Ini
menunjukkan bahwa mixing console tersebut tidak memiliki group. Namun bila tertulis
16/4/2, ini berarti mixing console tersebut memiliki 16 channel, 4 group dan 2 master L/R.
Group assigns adalah yang menentukan kemana signal channel akan dikirim. Apakah ke
group atau ke master L/R. Misalnya dalam sebuah mixing console yang memiliki 4 group, kita
dapat mengirim semua channel drum ke group 1, gitar dan bas ke group 2, keyboard ke
group 3 dan vokal ke group 4. Sedangkan bila tersedia 8 group, kita dapat melakukan hal
yang sama namun semuanya dalam stereo. Yang kemudian seluruhnya dikirim ke master
L/R. Mungkin akan timbul pertanyaan, sepertinya ini tidak begitu berarti, karena akhirnya
seluruhnya dikirim juga ke master L/R. Bukankah lebih baik mengatur langsung dari master?
Tapi dalam kenyataannya tidak begitu. Misalnya pada saat soundcheck kita telah membalans
dan menyeimbangkan seluruh channel dan kemudian kita gabungkan dengan bass gitar
dalam group 1-2. Pada saat pertunjukan sedang berlangsung, kita hanya perlu mengawasi
group 1-2 saja untuk mengontrol level keseluruhan channel drum dan bass. Begitu juga
dengan backing vokal atau instrument yang kita gabungkan dalam group yang sama.
Sebagian besar group assigns juga dilengkapi dengan pan control individual. Menggunakan
group akan sangat membantu kita mengoperasikan system pada penampilan live. Signal dari
9
channel dapat dikirim ke group mana yang kita mau atau juga dikirim ke master. Misalnya
kita kirim channel penyanyi utama ke master L/R sedang channel dari backing vokal ke group
yang kemudian di-insert gate hanya untuk group tersebut. Dan masih banyak kemungkinan
lain.
PFL dan SOLO
Tombol PFL (Pre Fade Listening) akan membantu untuk mendengar (melalui headphone)
channel yang tombol PFL / SOLOnya diaktifkan. Juga untuk mengecheck gain signal pada
channel. Misalnya pada saat soundcheck, sebelum membuka fader dari channel, tekan
tombol PFL, maka pada led indikator channel akan terlihat seberapa besar gain input yang
masuk (apakah overload atau terlalu kecil) sebelum suara dikirim ke seluruh system. Pada
beberapa tipe mixing console terdapat hanya tombol SOLO yang berguna pada saat
soundcheck dan berfungsi untuk mengirim hanya channel yang ditekan tombol solonya ke
master L/R. Ingat! Pastikan tombol ini dalam posisi out sebelum band mulai bermain. Atau
ini akan menjadi hal yang sangat memalukan.
Auxiliary Sends
Dari tombol putar ini dapat dikirim signal dari channel tersebut keluar mixing console
(melalui terminal aux out pada terminal keluaran di panel belakang mixer), kemudian dari
tombol ini juga dapat dikontrol level signal yang dikirimnya tadi. Signal yang dikirim ini
terpisah sama sekali dari keluaran master. Ini berguna untuk
mengirim signal ke system monitor, atau juga ke
berbagai macam unit effect, dan dari keluaran effect
dikirim lagi ke channel yang berbeda pada mixing
console. Mixer yang pling sederhana sekalipun
sedikitnya
memiliki satu atau dua AUX SEND. Satu untuk mengirim
signal ke monitor dan satu untuk mengrim effect (echo,
reverb). Sedang pada mixing console yang lebih besar
memiliki 4-6 atau 8 aux send yang kemudian dibagi lagi
atas Pre Fade atau Post Fade.
Pre Fade
Pada mixer besar umumnya terdapat auxiliary yang terbagi atas pre fade dan
atau post fade. Signal yang dikirim dari Pre fade tidak mengalami pengaruh dari channel atau
belum mengalami proses dari channel. Itulah makanya Pre fade yang Pre EQ baik dan ideal
digunakan untuk mengirim signal ke monitor section.
Post Fade
Adalah kebalikan dari pre fade. Yang semua signal yang dikirim melalui post fade adalah
telah melalui proses dari channel atau ikut pengaruh dari channel fader, baik EQ maupun
levlnya. Post fade sering digunakan untuk mengirim signal ke effect, atau mengirim signal ke
mixer yang tepisah untuk keperluan broadcast (Stasiun TV atau Radio), dll. Tidak ada
keterikatan dalam pemilihan penggunaan Auxiliary Send. Bisa saja menggunakan Pre fade
untuk mengirim signal ke effect karena akan mendapatkan level original dari input. Hanya
saja tetap harus melakukan pengontrolan level dari effect pada saat yang bersamaan.
Auxiliary Master
Setiap auxiliary dari channel memiliki satu tombol lagi sebagai pengatur level untuk
keseluruhannya. Misalnya aux 1 setiap channel memiliki master aux 1 untuk mengatur
seluruh level dari aux 1 setiap channel. Begitu juga auxiliary lainnya. Yang berarti bila mixer
meiliki 4 auxiliary out, maka akan terdapat 4 auxiliary master. Perhatikan beberapa tombol
sejenis seperti Aux Master, Effect Master, Monitor Master, atau sesuatu yang kurang lebih
adalah berfungsi sama. Untuk penyettingan awal putar tombol tersebut pada posisi jam 2,
baru lakukan penyettingan pada channel. Bila ternyata masih kurang kuat, tambah lagi, atau
10
bila terlalu keras, kurangi. Semuanya tergantung situasi.
Auxiliary Return
Signal yang telah dikirim melalui auxiliary out ke unit effect apakah Delay, Reverb atau
lainnya akan dikirim kembali ke mixing console untuk digabungkan dan diseimbangkan
secara tepat dengan level dari signal orisinil source tadi. Walupun cukup banyak juga mixing
console yang memiliki pengaturan effect return secara khusus. Yang biasanya bukan dalam
bentuk slider (potensio geser). Bila memang masih terdapat channel yang dapat digunakan
sebagai masukan effect, kita dapat melakukan pegaturan sengan slider yang lebih
memudahkan seperti melakukan pengaturan pada channel standard. Namun pengaturan
dengan aux return juga sama seperti yang kita lakukan pada channel, hanya dengan
memutar ke arah kanan dan kiri untuk menambah dan mengurangi level effect. Perhatikan!
Bila anda membuka sedikit saja Aux Send dari channel yang telah digunakan sebagai effect
return, akan berakibat feedback dan noise. Atasi segera dengan menurunkan level dari
channel, kemudian periksa Aux Send pada channel.
Tampak Belakang
Adalah menjadi salah satu yang sangat-sangat penting untuk dipehatikan. Karena disinilah
seluruh kabel (baik input maupun output) terhubung. Termasuk dari snake kabel, tape
deck/CD, atau juga untuk mengirim atau mnerima effect (send/return), sampai ke main
output (untuk mengirim ke seluruh system utama).Berbeda tipe dan merk mixing console
akan berbeda pula posisi panel belakangnya (yang kalau anda teliti pasti tidak akan terlalu
membingungkan). Untuk setiap channel terdapat terminal masukan mic yang biasanya
terdiri dari konektor XLR. Namun ada lagi beberapa lainnya sebagai berikut :
Line Input
Masukan selain masukan mic, namun terpisah (biasanya dengan jack gitar
balance/TRS).
Insert
Digunakan untuk mengolah signal melalui effect seperti Gate, Compressor
atau EQ hanya untuk channel yang diinsert saja, berfungsi bila kita ingin
menggunakan effect atau apapun untuk memproses
hanya satu
channel saja
yang kita
inginkan.
Karena insert
adalah jalur
untuk mengalirkan dan menerima kembali signal yang telah diproses oleh effect
atau perangkat apapun. Bila terdapat dua berarti satu untuk masukan (IN) dan satu
untuk keluaran (OUT) yang selalu diberi tanda untuk tulisan Insert In dan Insert Out,
bila terdapat hanya satu, ini pasti terdiri dari jack balance TRS (Tip Ring Slave). Tip
adalah sebagai IN, Ring adalah sebagai OUT, dan Slave adalah sebagai GROUND.
Selain itu juga terdapat line out atau direct out tersendiri, yang sering digunakan
untuk aplikasi rekaman per-track, ini bisa saja Pre Fade atau Post Fade, tergantung
consolenya. Pada section master terdapat beberapa terminal lagi seperti : Auxiliary
Out yang biasa tertulis Aux snd 1, Aux send 2, dst. Atau juga dengan nama Effect
Out, Monitor Out, tergantung apa yang tertulis pada tombol-tombol panel
pengontrolnya. Setiap group mempunyai keluaran masing-masing dan selalu
dilengkapi dengan insert group. Insert Group bisa digunakan bila kita hanya ingin
memproses signal di goup tersebut. Misalnya semua channel vokal dikiim ke group
1, kemudian kita men-insert compressor hanya untuk group satu yang berisi vokal.
Banyak console yang didalamnya terdapat power supply. Tapi banyak juga yang
menggunakan power supply terpisah, menggunakan multi pin yang terkoneksi ke
console. Perhatikan voltase yang dibutuhkan untuk menyalakannya sebelum
Rental Sound System,Jual Beli,Perakitan dan Event Organizer Almt. Ngaringan - Grobogan - Jateng Contact 082137573633
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
GRESS AUDIO
Halo perkenalkan, Kami adalah Sebuah rental Sound system dan event organizer. Yang Beralamatkan di: Jetis RT08 RW02 Ngarap Arap,Kec. Nga...
-
Menu Umum Pada Mixer Gain Disebut juga input level atau trim, biasa terdapat pada urutan paling atas dari setiap channel mixing console....
-
Line Array costum KF210
-
Haloo para penggemar audio semuanya, Salam kenal dari kami GRESS AUDIO,disini kami akan menjabarkan runtutan pembagian dalam frequensi soun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar